STITA Labuhanbatu ikuti Webinar Internasional IAITFD “Indonesia, Malasyia, Thailand”

Institut Agama Islam Tafaqquh Fiddin Dumai melalui Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M) menggelar webinar internasional bertajuk “Islam dan Alam Melayu” pada Senin, 27 Mei 2024. Acara ini dihadiri oleh lima narasumber terkemuka dari Indonesia, Malaysia, dan Thailand, serta dipandu oleh moderator Dawami, S.Sos, M.I.Kom.

Webinar dibuka dengan khidmat melalui pembacaan Asmaul Husna dan menyanyikan lagu kebangsaan dari Indonesia, Malaysia, dan Thailand, dipandu oleh Master Ceremony, Ibu Nini Nursima. Pembukaan yang sarat dengan nilai-nilai spiritual dan nasionalisme ini bertujuan menciptakan suasana harmonis dan semangat kebersamaan di antara para peserta.

Narasumber pertama, Dr. H. M. Rizal Akbar, M.Phil dari LP2M IAITF Dumai, membahas peran Islam dalam budaya Melayu. Drs. H. Muhammad Isa Selamat dari STIE Syari’ah Bengkalis, sebagai narasumber kedua, menyampaikan sejarah dan perkembangan Islam di kawasan Melayu. Narasumber ketiga, Dr. Daeng Ayub Natuna, M.Pd dari Universitas Riau, memberikan perspektif tentang pendidikan Islam dalam masyarakat Melayu. Prof. DR. S. Salahudin Suyurno dari UiTM Shah Alam Selangor, Malaysia, membahas perkembangan kontemporer Islam di Malaysia. Narasumber kelima, Dr. Suraiya Chapakiya dari Fatoni University Thailand, memberikan wawasan tentang pengaruh bahasa Melayu dalam perkembangan budaya dan pendidikan di Thailand.

Webinar ini dihadiri oleh ratusan peserta, termasuk mahasiswa dan dosen dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia. Salah satunya adalah Dr. Jupriaman, S.Pd., M.Hum, CTM, CCL, CBS, C, MBM dan Kandidat Doktor H. Sahbuki Ritonga, SE., MM dari STITA Labuhanbatu Sumatera Utara. Dr. Jupriaman mengapresiasi webinar ini karena dapat memperluas jaringan dan menambah wawasan tentang Islam dan budaya Melayu. Ia juga menyoroti syair karya Dr. Rizal Akbar yang berjudul “Syair Syeikh Daud Al-Fatani”, yang menurutnya penuh dengan kreativitas dan makna yang mendalam.

Acara diakhiri dengan diskusi dan dialog interaktif yang memberikan wawasan baru bagi peserta, baik daring maupun luring. Peserta berharap acara semacam ini terus berlanjut karena sangat bermanfaat untuk kemajuan Islam dan budaya Melayu, serta mempererat hubungan intelektual dan kultural di kawasan Melayu. STIT Al Bukhary pun berharap acara-acara seperti ini tetap eksis dan berkelanjutan.

Share this Post